Anda Jual
rengginang?... Anda buka Toko makanan ringan/ Snacks?...Anda Bikin Camilan/
Snack/ Snek?...Anda produksi pulut/ Kerupuk/ Keropok?...Atau anda membuat semua
produk yang menggunakan beras ketan sebagai bahan dasarnya?....
Beras ketan tertentu mempunyai
kesesuaian tertentu pula untuk diolah menjadi produk pangan olahan tertentu, misalnya
beras ketan tertentu sesuai untuk lemper tapi tidak untu lainnya / maksudnya
jika digunakan untuk olahan pangan yang lain hasilnya kurang bagus. Begitu
halnya dalam proses pengolahan beras ketan menjadi olahan pangan seperti jadah,
wajik, maupun untuk rengginang.
Jika proses pemasakan beras ketan
sudah sesuai dan dikuasai, maka proses berikutnya seperti pemberian rasa,
pencetakan, dan proses lainnya menjadi lebih mudah. Berikut yang harus
diperhatikan dalam proses pemasakan beras ketan agar menjadi olahan makanan
yang benar :
Beras ketan disesuaikan dengan olahan pangan yang akan
dibuat.
Varietas
beras ketan yang ada antara lain Local, Kutuk, Ketonggo, Var, Lusi dll. Varietas Kutuk adalah varietas yang paling
baik untuk pembuatan rengginang. Beras Ketan dengan tampak depan Berbentuk
Lonjong - Gemuk dan Pendek. Berbeda dengan Beras Ketan lainnya yang cenderung
Lonjong dan panjang.
Varietas
beras ketan jenis Lusi dan Ketonggo, membutuhkan waktu perendaman dan pengukusan
yang lebih ketat. Kegagalan mengelola waktu berakibat gagalnya produksi olahan
pangan, misalnya bantat, tidak mekar, ataupun mudah hancur baik saat digoreng,
dikukus maupun saat dikemas. Berbeda dengan jenis Kutuk yang relatif lebih
mudah memprosesnya dan olahan pangan yang dihasilkan lebih baik.
Lama perendaman dan lama pengukusan harus seimbang.
Perendaman
adalah tahap penting dalam proses membuat rengginang. Perendaman memberikan
kesempatan adanya penetrasi air dalam beras ketan, yang bisa membuat mudah dan singkat
dalam proses pemasakan beras ketan saat berlangsungnya pengukusan. Waktu
pengukusan bisa lebih singkat jika waktu perendamannya cukup, sebaliknya waktu perendaman
yang kurang menyebabkan waktu pengukusan lebih lama. Pengukusan lama menjadikan
proses pengolahan yang panjang dan biaya untuk produksi semakin besar.
Waktu
perendaman yang cukup mempersingkat waktu pengukusan. Perendaman beras ketan jenis
Kutuk membutuhkan waktu pengukusan 3 jam dengan lama pengukusan 30 menit sudah
cukup. Atau jika waktu perendaman lebih dari 3 jam makan waktu pengukusan
kurang dari 30 menit dan tinggal disesuaikan. Mana yang lebih hemat biaya
silahkan diuji coba. Yang perlu diingat yaitu pengukusan dengan waktu
berlebihan membuat butiran beras ketan pecah dan saat proses pencetakan hasilnya
rengginang jadi bantat dan tidak mekar. Pengukusan dengan waktu optimal menjadikan
beras ketan yang dikukus lebih matang dan butiran beras ketannya masih utuh /
tidak pecah.
Mengetahui
kapan proses pengukusan selesai.
Pengukusan
optimal menghasilkan butiran beras ketan
yang masih utuh / tidak pecah. Monitor harus selalu dilakukan selama pengukusan
agar beras ketan sesuai hasil/ keinginan. Adanya perubahan warna pada butiran
beras ketan, dari putih susu menjadi transparan. Jangan dilanjutkan proses
pengukusan jika butiran sudah berubah ke transparan agar butiran beras ketan
kukus tidak pecah dan bisa di cetak menjadi rengginang yang siap pakai, maka
rengginang yang dihasilkan akan mekar dan mengembang.
Untuk Pemesanan
hubungi Ibu Anik
081 334 318 223 ……
SIMPATI
0341 – 545 5758 ….. FLEXI